Menkominfo Rudiantara saat menyampaikan sambutan tentang mengkomunikasikan hasil kerja pemerintah agar bisa melekat dan diikuti publik sekaligus menangani isu yang berkembangkatanya dalam Forum yang bertema “Tantangan dan Pendekatan Komunikasi Publik di Era Digita” yang diselenggarakan di Lampung, pada Senin (05/02/2018). – (Taufik Hidayat)

Siaran Pers No. 28//HM/KOMINFO/02/2018
Tanggal 5 Februari 2018
Tentang
Menkominfo Dorong Humas Berkomunikasi secara Kreatif dan Menarik

Lampung, Kominfo – Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menantang pemerintah provinsi, kabupaten dan kota mengomunikasikan hasil kerja pemerintah dengan cara yang kreatif dan menarik. 

“Bagaimana mengomunikasikan hasil kerja pemerintah agar bisa melekat dan diikuti publik sekaligus menangani isu yang berkembang,” katanya dalam Forum bertema Tantangan dan Pendekatan Komunikasi Publik di Era Digital, di Lampung, Senin (05/02/2018).

Menteri Rudiantara menilai pendekatan dan cara komunikasi pemerintah perlu disesuaikan dengan khalayaknya. Pada saat bersamaan juga dibangun komunikasi yang kredibel dan informasi akurat yang disampaikan ke publik. 

Soal pendekatan komunikasi, Menteri Kominfo menyatakan tidak ada pendekatan tunggal yang bisa menjangkau semua publik. Kementerian Kominfo, menurut Menteri Rudiantara tidak bisa melakukan komunikasi sendiri karena tidak akan efektif. “Kominfo juga turun ke bawah dengan pertemuan langsung, karena belum semua masyarakat punya akses ke media sosial, inernet atau ponsel,” paparnya. 

Tak hanya itu, di Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik juga menggunakan pertunjukan rakyat. “Saya tidak tahu disini, tapi kalau di Jawa Tengah ada pertunjukan wayang, yang nonton bisa sampai jam 2 malam,” katanya.

Menteri Kominfo juga mengingatkan agar kemasan pesan disajikan secara menarik. Bahkan ia menyontohkan bagaimana cara pemuka agama berkomunikasi . “Beberapa hari lalu saya ke Cirebon, disana saya bicara berjam-jam mungkin belum baru sebagian yang mengerti. Tapi kalau pas Pak Kyainya bicara atau bahkan berdehem saja, para santri sudah bisa mengerti,” paparnya seraya memanfaatkan kearifan lokal untuk berkomunikasi kepada masyarakat.

Dalam pandangan Menteri Rudiantara, banyak potensi yang ada di daerah kemudian hasil kerja pemerintah yang perlu dikomunikaskan dengan baik. “Ada banyak media sosial kementerian dan lembaga, dari sisi kredibilitas sudah ada. Nah Bapak dan Ibu tinggal buat akun media sosial, follow akun pemerintah dan bantu sebarkan informasi yang baik,” terangnya.

Menteri Kominfo sempat mengingatkan peserta untuk melakukan registrasi ulang kartu prabayar. “Saat ini sudah ada sekitar 186 juta yang mendaftar, jadi bapak dan ibu apakah masih ada yang belum mendaftar. Segera mendaftar ya?,” ungkapnya.

Sebelumnya dalam pembukan oleh Gubernur Lampung yang diwakili oleh Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra, Heri Suryanto, MM terungkap kebutuhan meningkatkan sinergitas antara pemerintah pusat dengan provinsi, kabupaten dan kota. 

“Pelaksanaan komunikasi publik pemerintah dapat optimal jika dapat didukung sinergi agar tahu pembagian mana pusat dan daerah sehingga bisa tersebar merata di masyarakat,” ungkapnya.

Secara khusus, Asisten Heri Suryanto menilai jelang pelaksanaan Pilkada Serentak pemerintah daerah perlu mengkonter hoaks. “Tahun 2018 tahun itu tahun politik, situasi kamtibmas akan naik, yang harus diwaspadai konten yang mengandung provokasi SARA dan negatif lainnya yang tersebar di media sosial,” jelasnya.

Forum Diskusi juga diisi dengan paparan Juru BIcara Presiden RI Johan Budi SP, Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik R. Niken Widiastuti dan Redaktur NU Online Syafiq. Acara itu  diikuti oleh pimpinan organisasi pemerintah daerah Provinsi Lampung dan Kepala Dinas Kominfo dari kabupaten dan kota di Lampung. * 

Biro Hubungan Masyarakat
Kementerian Komunikasi dan Informatika