“Kota Jambi Pelopori Komitmen Kepemimpinan Daerah untuk Sanitasi yang Berkelanjutan”

JAMBI – Kota Jambi sukses besar menjadi tuan rumah penyelenggaraan City Sanitation Summit (CSS) XVIII Tahun 2018, Aliansi Kabupaten Kota Peduli Sanitasi (AKKOPSI).

Bertempat di Hotel BW Luxury Jambi, perhelatan akbar aliansi terbesar pemerintah daerah di Indonesia dibidang lingkungan dan sanitasi itu resmi dibuka, Kamis pagi (25/10), secara bersama oleh Menteri PU PERA yang diwakili oleh Dirjen Cipta Karya Kementerian PU PERA Dr. Ir. Danis H. Sumadilaga, M.Eng.Sc, Menteri PPN/Bappenas yang diwakili Deputi Pengembangan Regional Ir. Rudy Soeprihadi Prawiradinata, MCRP, Ph.D, Plt. Gubernur Jambi yang diwakili oleh Sekda Provinsi Jambi H.M. Dianto, Ketua AKKOPSI H.M. Ramdhan Pomanto (Wali Kota Makassar) dan Wali Kota Jambi DR. H. Syarif Fasha, ME.

Penyelenggaraan CSS tahun ini yang mengusung tema besar “Kepemimpinan Daerah untuk Pembangunan Sanitasi Berkelajutan,” terbilang istimewa, karena bertepatan dengan 9 tahun berdirinya AKKOPSI dan Kota Jambi adalah kota lahirnya dan salah satu pendiri aliansi ini.

Acara pembukaan dirangkai dengan pemberian beberapa kategori penghargaan Smart Sanitation Award (SSA) 2018. SSA adalah penghargaan internal AKKOPSI bagi 40 anggota dengan 5 kategori, yakni kategori : Penyerapan DAK Terbaik, Keaktifan Anggota Terbaik, Inovasi Sanitasi Terbaik, Kelengkapan NAWASIS Terbaik, serta kategori Utama/khusus sebagai “Top-Ten” (10 Nilai Tertinggi) Smart Sanitation Award 2018.

Pada CSS XVIII kali ini juga diberikan nomor keanggotan resmi bagi 6 anggota baru, dengan demikian anggota AKKOPSI bertambah menjadi 487 Bupati/Wali Kota.

CSS XVIII tahun 2018 ini juga difokuskan untuk menyegarkan pemahaman dan menyatukan kabupaten/kota anggota AKKOPSI yang 76% dari anggotanya memiliki Kepala Daerah baru, pemenang Pilkada serentak dalam 3 tahun terakhir). Diharapkan kepala daerah baru tersebut memprioritaskan leadership untuk mendukung sanitasi dan air minum, serta target Sustainable Development Goals (SDGs).

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU PERA), dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Dirjen Cipta Karya Kementerian PU PERA Dr. Ir. Danis H. Sumadilaga, M.Eng.Sc, menekankan pada upaya-upaya Pemerintah Daerah dalam pemenuhan infrastruktur sanitasi dari hulu ke hilir, meningkatkan penggalangan partisipasi masyarakat termasuk menggali sumber pendanaan lain selain APBD dan APBN.

Menteri PU PERA juga minta pemerintah daerah yang terpilih dalam Pilkada serentak tahun 2018 mengakomodir target-target nasional SDGs termasuk prioritas daerah terkait sanitasi dalam dokumen RPJMD-nya masing-masing, serta senantiasa mengembangkan inovasi daerah untuk mengoptimalkan hasil dalam pembangunan sanitasi.

Sementara dalam paparannya, Dirjen Cipta Karya itu mengangkat judul Infrastruktur permukiman. Ia menyampaikan 4 pilar penting dalam mengoptimalkan pencapaian hasil pembangunan sanitasi.

“Ke 4 pilar itu adalah, pembangunan sistem penyediaan air minum, penanganan kawasan permukiman kumuh, sanitasi dan persampahan serta terus melakukan perkuatan pada sanitasi berbasis masyarakat,” tutur Danis H. Sumadilaga.

Ditempat yang sama, Deputi Pengembangan Regional Kementerian PPN/Bappenas Ir. Rudy Soeprihadi Prawiradinata, MCRP, Ph.D dalam paparannya menekankan upaya penting dalam pengembangan sanitasi didaerah, yaitu dengan perubahan perilaku yang tidak hanya perilaku individual akan tetapi juga perilaku kelembagaan yang bersinergi dengan komitmen kepala daerah, perencanaan komprehensif dan implementasi terintegrasi serta koordinasi yang efektif dengan POKJA serta juga memperkuat peran AKKOPSI sebagai mitra pemerintah dalam pembangunan sanitasi berkelanjutan.

Dalam perhelatan Summit yang diisi dengan kajian dan pemaparan dalam 3 sesi itu juga dilakukan sharing pembelajaran mitra pembangunan Sanitasi, dari Senior Program Officer-WATSAN KIAT, Program Leader Voice For Change Partnership SNV, FORKALIM dan PT. Avekode International.

Mereka merupakan lembaga non profit yang mensupport pemerintah terutama dalam mengurangi kemiskinan melalui pendekatan-pendekatan yang inovatif dan berkelanjutan serta mendukung pemerintah daerah dalam mempercepat target nasional dalam program sanitasi total berbasis masyarakat.

Selain itu, turut pula digelar Sharing Best Practice (pengalaman) dari beberapa Kepala Daerah, seperti Bupati Tangerang tentang Pelaksanaan Program Sanitasi di Sekolah-Sekolah, Wali Kota Banjarmasin, tentang pengurangan penggunaan kantong plastik, Bupati Pringsewu tentang Open Defecation Free (ODF) dan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) serta Bupati Muara Enim tentang Akses Sanitasi yang Layak.

Sharing tersebut diharapkan dapat menjadi inspirasi atau solusi bagi daerah-daerah untuk direplikasi ataupun dikembangkan dalam meningkatkan pembangunan sanitasi sesuai dengan kondisi dan kebutuhan daerah masing-masing.

Diakhir acara pada penutupan CSS, turut pula dilakukan penyerahan hadiah kepada pemenang Lomba Poster Sanitasi, perwakilan dari berbagai daerah di Indonesia.

Acara penutupan juga ditandai dengan penyerahan bendera AKKOPSI dari tuan rumah penyelenggara, Kota Jambi kepada Ketua AKKOPSI, untuk selanjutkan diserahkan kepada tuan rumah CSS XIX Tahun 2019, yaitu Kota Banjarmasin.

Perhelatan terbesar di Provinsi Jambi pada tahun 2018 ini juga menimbulkan efek positif pada geliat ekonomi daerah, sebut saja sektor jasa perhotelan, kuliner, transportasi, hingga home idustri oleh-oleh dan UKM.

Usai penutupan CSS, kepada sejumlah awak media, Ketua Umum AKKOPSI yang juga Wali Kota Makassar Ramdhan “Danny” Pomanto mengatakan pentingnya potensi AKKOPSI itu.

“Kita menyadari bagaimana potensi AKKOPSI, menjadi bagian yang bisa membantu diri sendiri (pemerintah daerah) dan juga sekaligus membantu pemerintah pusat untuk membangun sanitasi agar bisa lebih layak, lebih bagus dan tentunya bagaimana merubah perilaku masyarakat tentang sanitasi itu sendiri,” ujar Wali Kota Makassar itu.

Ia juga mengapresiasi suksesnya perhelatan CSS ke XVIII di Kota Jambi.

“Ini sangat luar biasa, kami mengapresiasi pelaksanaan CSS ini. Dari sisi tempat dan kesiapan Pemerintah Kota Jambi melaksanakan kegiatan ini patut mendapat apresiasi. Ini pertanda Kota Jambi menjadi kota yang semakin maju. Saya doakan InsyaAllah Kota Jambi akan terus membangun, terus mensejahterakan rakyat dan pemerintahnya serta terus dicintai masyarakat,” ujarnya.

Sementara itu ditempat yang sama, Wali Kota Jambi Syarif Fasha, yang juga sebagai Sekjen AKKOPSI, menyampaikan rasa puasnya atas pelaksanaan CSS yang dihadiri banyak kepala daerah dan menghasilkan banyak formulasi dalam rangka mendorong komitmen kepemimpinan daerah untuk sanitasi yang berkelanjutan.

Fasha juga mengatakan, kegiatan AKKOPSI ini dapat meringankan beban pemerintah pusat dalam hal penanganan sanitasi.

“Jadi sebagian beban pemerintah pusat itu di ambil oleh pemerintah daerah melalui wadah AKKOPSI ini. Dalam wadah ini banyak dilahirkan berbagai ide, gagasan dan sttategi. Seperti dalam pertemuan ini tadi ada sesi berbagi tentang best prectice masing-masing kabupaten/kota bagaimana mengatasi permasalahan sanitasi dengan segala keterbatasan dana, sumber daya manusia serta melakukan inovasi-inovasi. Best prectice inilah yang kita tularkan virus-virus positifnya kepada kabupaten/kota,” jelas Fasha.

Ia juga berharap kegiatan tersebut, tidak hanya menuaikan hasil bagi anggota AKKOPSI saja, namun juga menimbulkan multi player effect seperti manfaat ekonomi bagi masyarakat.

“Kita lihat dengan sendirinya kegiatan ini menimbulkan banyak manfaat bagi Kota Jambi. Dengan masuknya banyak orang ke kota Jambi dengan sendirinya menimbulkan geliat ekonomi yang positif bagi Kota Jambi. Seperti, hotel-hotel penuh, restoran dan rumah makan penuh, tak kalah pentingnya adalah batik Jambi dan produk UKM seperti oleh-oleh khas daerah juga laris manis diserbu delegasi CSS,” ungkap Fasha.

Sebelumnya, CSS ke XVIII diawali dengan jamuan makan malam keakraban. Kepala daerah beserta delegasi, tampak menikmati jamuan dan keramahtamahan khas Tanah Pilih Pusako Batuah Kota Jambi. Beragam penampilan nusantara yang penuh warna ditampilkan secara apik, diantaranya pertunjukan musik dan tari khas daerah Jambi. Wali Kota Syarif Fasha pun berkesempatan mempromosikan potensi pariwisata Jambi dihadapan ribuan delegasi yang hadir dari berbagai daerah tersebut.

SUMBER: BAG. HUMAS SETDA KOTA JAMBI