Jakarta, Kominfo – Pembangunan infrastruktur telekomunikasi di Indonesia, seperti Proyek Palapa Ring dan Satelit Multifungsi dinilai telah berhasil menerapkan kebijakan pelayanan umum atau universal service obligation (USO). Kendati dihadapkan dengan sejumlah tantangan, proyek strategis telekomunikasi di Nusantara mampu berjalan optimal. Hal itu yang lantas membuat sejumlah negara-negara di kawasan ASEAN menjadikan Indonesia sebagai contoh.

“Kita jadi referensi mereka (negara ASEAN). Rujukan,” tegas Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara di acara Workshop ITU di Hotel Borobudur, Jakarta, Jum’at (26/7/2019).

Menteri Rudiantara memaparkan, dalam hal sektor telekomunikasi, Indonesia memang bukan negara paling maju, tetapi bukan pula yang terbelakang. “Tapi sebagai negara kepulauan, Indonesia sukses menghadapi tantangan pembangunan infrastruktur telekomunikasi. Pemerintah mampu melaluinya, ” ujar Rudiantara.

Keberhasilan melewati beragam hambatan tersebut, lanjut Rudiantara, membuat negara-negara ASEAN yang punya hambatan serupa mencontoh Indonesia. “Negara-negara di ASEAN itu punya permasalahan sama dengan kita, kecuali di beberapa negara seperti Singapura, dan Malaysia yang merupakan negara daratan. Masalah yang dimaksud itu misalnya soal akses internet,” lanjutnya.

Menteri Kominfo optimistis ke depan infrastruktur telekomunikasi di Indonesia terus meningkat. Itu lantaran pemerintah berkomitmen merealisasikan proyek strategis nasional di sektor telekomunikasi. “Misalnya melalui BAKTI. Tujuannya untuk mengejar pembangunan infrastruktur telekomunikasi di Tanah Air,” pungkasnya.**