Jakarta, Kominfo – Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menyebut sektor pariwisata Indonesia punya potensi yang amat besar. Bahkan bisa menjadi penghasil devisa terbesar bagi negara.

“Pariwisata akan menjadi andalan kedepan, penghasil devisa yang paling besar bukan lagi kita ekspor minyak, apalagi kelapa sawit, tapi dari pariwisata,” ujar Rudiantara ketika menjadi pembicara kunci dalam acara Wonderful Indonesia Digital Tourism 4.0 di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, Senin (09/09/2019).

Jika dijabarkan lebih rinci, menurut Menteri Rudiantara, asal wisatawan mancanegara (wisman) terbanyak yang berkunjung ke Indonesia berasal dari Tiongkok. “Kalau kita hitung angka-angka tersebut sebetulnya angkanya dari mana, siapa wisatawan yang datang ke Indonesia? Suka tidak suka pergerakan orang di dunia yang ingin travelling ingin dan mempunyai daya beli ya Tiongkok,” jelas Rudiantara.

Meski demikian, Menteri Kominfo mengakui ada yang sensitif jika bicara mengenai Tiongkok. “Kita memang agak sensitif bila terkait Tiongkok ini, nanti seolah dikit-dikit Tiongkok, ya Tiongkok yang punya uang, yang mau jalan-jalan kalau enggak ke Indonesia dia ke negara lain, ya gitu aja pilihannya,” sambungnya.

Selain itu, Menteri Rudiantara menyebut karakteristik wisman asal Tiongkok agak berbeda dengan wisman yang berasal dari negara lain. Hal itu bisa dilihat dari konteks pariwisata, kedua dari pengembangan teknologi digital.

“Suka tidak suka kita harus melihat ke Tiongkok pusat perkembangan dari teknologi digital bagaimana peran antara Amerika dengan Tiongkok dalam konteks 5.0, bagaimana perkembangan starup saat ini berkembang,” ujar Rudiantara.

Menteri Kominfo Rudiantara juga membahas pemanfaatan ekonomi digital di Indonesia. Salah satu hal yang penting adalah inklusi keuangan agar seluruh masyarakat memiliki akses dan layanan penuh dari lembaga keuangan. Selain itu, menurut Menteri Kominfo, pemanfaatan ekonomi digital yakni mampu menciptakan konsep sharing ekonomi.

“Contohnya bisnis layanan ride-hailing Gojek yang mampu mewujudkan hal itu. Kita punya angka pendapatan mitra Gojek sebelum dia menjadi mitra dan setelah menjadi mitra. Seperti motor yang dipakai driver nya itu kan bukan punya Gojek nya tapi mereka bermitra,” ujar Rudiantara.

Adapun mengenai pemanfaatan ketiga ekonomi digital menurut Menteri Kominfo untuk meningkatkan pemberdayaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). “Penerapan ride-hailing lewat jasa antar jemput makanan hingga jasa pengantaran belanja online di e-commerce mengusung konsep ini. Tokopedia dan Bukalapak yang punya dagangannya siapa, mereka hanya wadah kan. Bagaimana cara bisnis awalnya tradisional dengan adanya ekonomi digital meningkatkan taraf hidup mereka. Tidak perlu lagi infrastruktur toko fisik,” pungkasnya.**