Batam, Kominfo – Masyarakat Ekonomi ASEAN adalah keputusan politik yang harus dihadapi dan disikapi dengan bijak oleh seluruh rakyat Indonesia, terutama generasi muda. “Ada beberapa solusi yang harus dilakukan dalam menghadapi MEA yaitu mengubah mindset konsumtif menjadi produktif, sehingga kita bisa mngurangi pengeluaran dan memperbesar pemasukan bagi Negara,” jelas Direktur Layanan Informasi Internasional Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo Selamata Sembiring di Batam, Kepri, Kamis (10/03/2016).
Menurut Sembiring, mindset yang lebih dibutuhkan adalah pemikiran agar menjadi pengusaha sehingga dapat menciptakan lapangan kerja. “Mindset disini adalah jangan kita berpikiran bahwa kita harus menjadi pegawai tapi mindset yang lebh maju lagi yaitu harus jadi pengusaha,” tegasnya dalam pembukaan acara Forum Sosialisasi ASEAN Community bertema Bagaimana Generasi Muda Menyikapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dan Harapan serta Peluang.
Lebih jauh Direktur Layanan Informasi Internasional menjelaskan bahwa saat ini telah disepakati 8 (delapan) profesi yang telah dibuka untuk bisa bekerja di 10 (sepuluh) negara anggota ASEAN. “Ada Profesi Tenaga Insinyur, Arsitek ,Perawat, Dokter, Praktis Gigi, Akuntan, Land Surveyor dan tenaga Profesional Pariwisata. Ke depan profesi yang dibuka untuk dapat bekerja di negara ASEAN tersebut terus dikembangkan sesuai dengan Mutual Recognition Arrangement(MRA) yang disepakati,” tuturnya.
Forum Sosialisasi dibuka oleh Plt Walikota Batam Mohammad Rudi itu dihadiri 150 peserta yang sebagian besar adalah mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang ada di Kota Batam. “Saya sebagai Tuan Rumah menyambut baik kegiatan forum ini karena membuka wawasan para mahasiswa dalam menghadapi MEA,” katanya Rudi sambutan pembuka.
Beberapa narasumber yang ikut memberikan materi antara lain dair Kementerian Luar Negeri, Badan Nasional Standardisasi Profesi, dan pejabat Pemko Batam serta Pembantu Rektor Universitas Batam. (ddh)