Lantik Dirjen IKP, Menkominfo: Laksanakan Komunikasi Publik secara Akurat dan Tepat

Siaran Pers No. 273/HM/KOMINFO/08/2021

Selasa, 10 Agustus 2021

Tentang

Lantik Dirjen IKP, Menkominfo: Laksanakan Komunikasi Publik secara Akurat dan Tepat 

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate melantik Usman Kansong, S.Sos, M.Si. sebagai Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo. Pelantikan itu berlangsung di Media Center Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta, Selasa (10/08/2021). 

Usai prosesi pelantikan, Menteri Johnny meminta Dirjen IKP yang baru dilantik untuk melakukan komunikasi publik secara akurat dan tepat serta melindungi masyarakat dan memberikan penjelasan atas hoaks dan infodemi yang tersebar.

“Tugas terdekat yang harus segera kita bersama lakukan adalah komunikasi publik yang akurat yang tepat dan gaya komunikasi serta narasi sesuai segmentasi komunikasi kelompok masyarakat. Juga pemanfaatan dan penggunaan jaringan komunikasi serta media harus bisa dimanfaatkan secara efektif guna melakukan orkestrasi informasi dan komunikasi yang efektif. Dengan harapan komunikasi ini yang menjadi sahabat dan teman masyarakat di setiap saat,” ujarnya dalam Sambutan Pelantikan Pejabat Pimpinan Tinggi Madya yang berlangsung secara hibrid.

Menurut Menteri Johnny, di tengah kemajuan teknologi informasi yang berpotensi adanya pemanfaatan ruang digital secara keliru, Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo memiliki tugas untuk memberikan penjelasan dan melindungi masyarakat dari infodemi atau hoaks.

“Menjadi tugas Ditjen IKP dan Kominfo secara keseluruhan untuk memastikan konter narasi dan penjelasan kepada masyarakat agar masyarakat  terlindungi dari infodemi,” tuturnya.

Pelaksanaan tugas itu menurut Menkominfo bisa dilakukan dengan cara koordinasi, kolaborasi untuk menuju satu titik simpul yang optimal demi kepentingan negara bangsa dan masyarakat. Menteri Johnny menyebutkan hal itu secara khusus menjadi perhatian saat bangsa Indonesia sedang menghadapi pandemi Covid -19.

“Kita juga harus menghadapi infodemi dan inilah yang menjadi arena dan area tugas Direktorat Jenderal IKP Kominfo. Saya percaya Pak Usman sebagai bagian dari lingkungan media dan seorang jurnalis senior Indonesia pasti mampu melaksanakannya dan dengan didukung jaringan media massa dan kanal media,” ungkapnya.

Keyakinan itu, menurut Menkominfo dilatari pengalaman Dirjen IKP dan bisa diwujudkan dengan dukungan seluruh elemen di lingkungan Kementerian Kominfo. 

“Pak Usman Kansong sebagai Direktur Jenderal yang baru akan mencatat sejarah sendiri dalam perjalanan panjang Direktorat Jenderal IKP. Selamat bertugas, Pak, seluruh keluarga besar Kominfo akan bekerja sama-sama baik yang di pusat maupun di seluruh Indonesia termasuk di Balai yang ada di daerah,” ucapnya.

Pengangkatan Dirjen IKP Kementerian Kominfo tertuang dalam Surat Keputusan Presiden No, 108/TPA/2021 tentang Pengangkatan Pejabat Tinggi Madya di lingkungan Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Acara pelantikan itu disaksikan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Kominfo Mira Tayyiba dan Inspektur Jenderal Kementerian Kominfo serta Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Semuel A. Pangerapan. Pejabat pimpinan tinggi pratama dan sivitas Kementerian Kominfo mengikuti secara daring.

Usman Kansong lahir di Jakarta, 13 April 1970.  Lulusan Ilmu Komunikasi FISIP USU, Medan, Sumatra Utara tahun 1994 dan Program Pascasarjana Sosiologi Universitas Indonesia tahun 2005 itu pernah bekerja di Harian Republika (1995-2000). Sejak tahun 2000, ia bekerja di Metro TV (2000-2009) dengan jabatan terakhir News Current Affairs Manager. Sejak 2009 hingga 2020 bekerja di Harian Media Indonesia, dengan posisi  terakhir direktur pemberitaan. Pernah juga mengajar di sejumlah perguruan tinggi swasta.

Tercatat sebagai board Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (Sejuk) dan pernah mendapat beasiswa Chavening di London dan Skotlandia pada 2003. Juga mendapat fellowship dari East-West Center, Honolulu, Amerika Serikat. Selaini itu pernah berpartisipasi dalam “people to people diplomacy” yang digagas Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia di Rusia dan Belarusia (2015) dan Amerika Serikat (2016).