JAMBI – Terus bergerak, motto yang pantas disematkan pada jajaran Pemerintah Kota Jambi. Bagaimana tidak, setelah berjalan sepekan, tanpa mengenal waktu, proses disinfeksi kota, terus menyasar serentak di seluruh wilayah Kota Jambi.

Langkah tersebut diyakini oleh Wali Kota Jambi, H. Syarif Fasha, dapat menjadi salah satu upaya memutus mata rantai dan aksi pencegahan penularan wabah Covid-19 di Kota Jambi.

Setelah berjalan sepekan, pada Senin pagi (30/3), giliran wilayah Kompleks Perkantoran Telanaipura, yang disasar oleh Satuan Tugas Disinfeksi, Gugus Tugas Pencegahan dan Pengendalian Penularan COVID-19 Kota Jambi, untuk dilakukan penyemprotan menyeluruh.

Bermodalkan pengeras suara, Wali Kota Jambi Syarif Fasha memimpin langsung proses penyemprotan berbagai bangunan perkantoran yang berada di kawasan perkantoran kantor Gubernur tersebut. Turut mendampingi Fasha, Kapolresta Jambi Kombes Pol. Dover Christian, S.Ik.

Mulai dari gedung Bank Indonesia, Bank Jambi, Pengadilan Negeri Jambi, Kejaksaan Negeri, Kantor Satpol PP, Disdik, Taman Anggrek Sri Soedewi, Gedung DPRD Provinsi, hingga Kantor Gubernur Jambi tidak luput dari penyemprotan cairan disinfektan.

Total 10 armada Damkar diterjunkan untuk operasi tersebut. Itu belum termasuk armada salah satu ormas di Provinsi Jambi, yang turut bergabung dalam misi Pemkot Jambi tersebut.

Dalam kesempatan itu, Fasha menjelaskan bahwa kegiatan tersebut memang masuk dalam rencana operasi disinfeksi massal Pemkot Jambi yang telah dimulai sejak sepekan lalu.

“Kami telah mulai operasi skala besar penyemprotan massal di seluruh wilayah Kota Jambi sejak sepekan lalu. Hari ini giliran wilayah Kompleks Perkantoran Telanaipura. Kompleks Perkantoran Pemprov adalah objek vital yang harus steril, karena banyak instansi vertikal, kantor pusat perbankan dan rumah sakit,” sebut Fasha.

Selain itu menurut Fasha, banyaknya perkantoran yang meliburkan pegawainya, turut membantu mengoptimalkan operasi penyemprotan yang dipimpinnya itu.

Lanjut dirinya, tidak hanya bangunan perkantoran yang dilakukan penyemprotan. Namun juga bangunan sekolah, baik tingkat PAUD, TK, SD, SMP, hingga tingkat SMA baik negeri maupun swasta yang ada di Kota Jambi.

Saat ditanyai mengapa perkantoran Pemprov dilakukan penyemprotan olehnya, Fasha dengan tegas mengatakan, bahwa perkantoran-perkantoran tersebut masih berada di dalam wilayah administratif Kota Jambi. Sehingga memang menjadi tanggung jawab dirinya sebagai kepala daerah.

“Jadi ini memang masih menjadi tanggung jawab saya, semua yang ada di Kota Jambi dan siapa pun termasuk instansi vertikal, maka menjadi tanggung jawab kami, memastikan dalam kondisi aman dan bersih. Kami akan sering melakukan kegiatan pembersihan dan penyemprotan di wilayah ini,” tambahnya.

Sementara itu, Humas Pengadilan Negeri Jambi, Yandri Roni menyambut baik dan mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh Pemkot Jambi.

“Terima kasih sudah dilakukan penyemprotan, selama ini koordinasi antara Pemkot dan Pengadilan juga sudah berjalan bagus. Kita patut berikan apresiasi kepada Pak Wali dan jajarannya, terutama dalam memutus penyebaran virus ini.” ungkapnya.

Senada juga turut dikatakan Kepala Bank Indonesia Perwakilan Jambi, Bayu Martanto. Ia turut mengapresiasi dan mendukung langkah Pemkot Jambi dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19 melalui penyemprotan disinfektan di ruang-ruang publik, kantor-kantor instansi maupun swasta.

“Langkah penyemprotan disinfektan dan dibarengi dengan upaya-upaya pencegahan lainnya, diharapkan dapat membatasi gerak penyebaran Covid-19 di Jambi. Ini patut kita apresiasi,” singkatnya.

Usai memimpin disinfeksi di wilayah perkantoran Telanaipura, Wali Kota Fasha langsung menuju salah satu lokasi usaha UMKM Batik di bilangan Kebon Jeruk Simpang Pulai. Lokasi tersebut dipilih oleh Pemkot Jambi sebagai sentra pembuatan Alat Pelindung Diri (APD) bagi Pemkot Jambi.

Tampak beberapa pekerja sedang melaksanakan pembuatan material APD dan masker pesanan Pemkot Jambi, untuk mengatasi keterbatasan APD bagi petugas terdepan menjalankan misi kemanusiaan penanganan Covid-19 di Kota Jambi.

“Kami memang sengaja mempelopori untuk memproduksi sendiri APD bagi kebutuhan penanganan virus Covid-19 di Kota Jambi. Kita tidak bisa berdiam diri menunggu bantuan datang, sementara kita berjuang bertarung dengan waktu, ditengah keterbatasan. Keamanan petugas kami adalah prioritas utama. Mereka fronline, sedang berjuang, kami harus jaga dan lindungi mereka,” tegas Fasha.

Lebih lanjut, Fasha memang sengaja melibatkan pelaku UMKM di Kota Jambi dalam proses produksi APD tersebut.

“Kami memang sengaja melibatkan UMKM, asosiasi pengrajin batik Jambi untuk terlibat dalam proses produksi. Kami mendatangkan bahan baku dari luar Kota Jambi. Selain sumber daya yang memang sudah siap dan sudah ada, kita ingin menciptakan dampak ekonomi bagi masyarakat ditengah pelambatan ekonomi dimasa wabah virus ini. Semoga ini bisa sedikit membantu,” jelas Fasha

Fasha menjelaskan, dirinya memberi target produksi untuk diawal bulan April, sudah akan tersedia ribuan APD yang siap digunakan oleh petugas yang bekerja di lapangan.

Sumber: Bagian Humas Setda Kota Jambi