JAMBI-Pemerintah Kota Jambi melalui Bappeda Kota Jambi sukses menggelar Musrenbang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2018-2023 di rumah Dinas Walikota Jambi, Selasa (5/4). Walikota Jambi Syarif Fasha dan Wakil Walikota Jambi Maulana memaparkan visi dan misi untuk membangun Kota Jambi lima tahun kedepan sesuai dengan janji politik keduanya.

Acara juga diisi oleh pemaparan dari Direktur Pengembangan Wilayah dan Kawasan Bappenas Drs. Sumedi Andono Mulyo, MA,Ph.D dan Kepala Bappeda Dr. Donni Iskandar,s.sos,mt. Serta dihadiri oleh kepala OPD, anggota DPRD Kota Jambi, Forkopimda dan undangan lainnya.

Disampaikan oleh Fasha bahwa Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Jambi 2018-2023 sesuai dengan visi dari Fasha-Maulana adalah menjadikan Kota Jambi sebagai pusat perdagangan dan jasa berbasis masyarakat yang berakhlak dan berbudaya dengan mengedepankan pelayanan prima. “Visi yang kita sampaikan akan ditopang oleh lima misi yang akan kita laksanakan kedepan,”ujarnya.

Lima misi tersebut diantaranya penguatan birokrasi dan peningkatan pelayanan masyarakat berbasis teknologi infomrasi, penguatan penegakan hukum, trantibmas dan kenyamanan masyarakat. Selanjutnya Penguatan pengelolaan infrastruktur dan utilitas perkotaan serta penataan lingkungan. Juga penguatan kapasitas ekonomi perkotaan dan peningkatan kualitas kehidupan masyarakat perkotaan.

Fasha juga mengatakan bahwa RPJMD tersebut juga akan disesuaikan dengan 17 janji politik yang akan direalisasikan selama lima tahun kedepan. Diantaranya peningkatan implementasi dalam pengelolaan perkotaan dan pemerintahan. Penerbitan kartu jambi cerdas, penerbitan kartu jambi bugar. Menjadikan Kota Jambi sebagai Kota layak anak, melaksanakan kegiatan khusus lansia, perluasan layanan kesehatan 119, juga peningkatan jumlah dan kualitas PKM rawat inap. Selanjutnya pelayanan prima perizinan, peningkatan frekuensi job fair, dan kepastian hukum bagi masyarakat.

Selanjutnya peningkatan SDM dan prasarana bagi pelaku IKM/UMKM, laporan keuangan yang akuntabel, peningkatan rekruitmen guru agama, dan peningkatan akses dan responsilibitas terhadap keluhan masyarakat berbasis IT. Selanjutnya peningkatan destinasi wisata serta prasarananya, peningkatan sarana dan prasarana kantor pelayanan publik dan peningkatan kerjasama antar pemerintah dan swasta.

“Inilah yang akan menjadi kitab serta tolak ukur kita dalam membangun Kota Jambi dalam lima tahun kedepan. Ini akan diimplementasikan oleh setiap OPD termasuk di setiap Kecamatan. Dan kami berharap ini bisa berjalan dengan baik yang nantinya RPJMD tersebut akan disahkan oleh DPRD menjadi Perda,”bebernya.

Sementara itu, Direktur Pengembangan Wilayah dan Kawasan Bappenas Sumedi Andono Mulyo mengatakan bahwa ada beberapa hal yang menjadi penting dalam pembangunan yang harus diperhatikan di Kota Jambi. Diantaranya adalah pelayanan yang dimulai dari tingkat kelurahan dan kecamatan. Juga pendidikan, tata kota, infrastuktur kesehatan serta menciptakan hasil pertanian meskipun dengan lahan yang minim.

“Harus ada inovasi yang diciptakan. Saya katakan inovasi adalah kunci. Sehingga pemerintah harus selalu menciptakan inovasi terbaru sehingga mampu meningkatkan ekonomi masyarakat. Misalnya untuk lahan pertanian, meskipun di Kota Jambi tidak memiliki lahan yang luas untuk pertanian, namun harus ada banyak inovasi untuk memanfaatkan lahan bagi pertanuan,”ujarnya.

Ditambahkan oleh Doni Iskandar, Kepala Bappeda Provinsi Jambi yang lebih menekankan kemiskinan yang ada di Kota Jambi. Bahwa menurutnya kemiskinan di Kota Jambi berada di garis tengah sebab, 80 persen indikator Provinsi Jambi dilihat dari Kota Jambi. “Kota Jambi juga menjadi Kota yang selalu menerima pengangguran baru. Apalagi lulusan SMA dan Perguruan Tinggi di belum begitu terserap dengan maksimal,”bebernya.