Jakarta, Kominfo – Sepuluh orang Delegasi Republik Rakyat Demokratik Laos (Lao PDR) berkunjung ke Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk bertukar informasi mengenai penguatan dan pengembangan startup digital dan digitalisasi Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia.

Dipimpin Deputy Director General, Department of SME Promotion (DOSMEP), Ministry of Industry and Commerce, Mr. Sa Siriphong, delegasi Laos diterima Plt. Direktur Ekonomi Digital Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo, I Nyoman Adhiarna.

“Nilai transaksi di bidang e-commerce dan ekonomi digital di wilayah Asia Tenggara akan meningkat 3 kali lipat dalam 5 tahun mendatang. Selain infrastruktur, Kementerian Kominfo juga berusaha meningkatkan jumlah UKM yang berjualan di marketplace,” papar Nyoman Adhiarna saat menemui delegasi di Ruang Rapat Laksda TNI Boediharjo, Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta, Kamis (14/11/2019).

Menurut Nyoman data di Indonesia menunjukkan dari 63 juta UKM di Indonesia, baru 7,7 persen yang berjualan secara online. Kementerian Kominfo juga mencatat target 8 juta UKM Go Digital pada tahun 2019 sudah terlampaui melalui Gerakan Nasional yang dilakukan lintas kementerian/lembaga bersama pemangku kepentingan lain.

“Tahun 2017 sudah 4,6 juta, yang online dan tahun 2019 kita sudah melampaui target 8 juta UKM Go Digital,” jelasnya.

Plt. Direktur Ekonomi Digital menegaskan usaha untuk mewujudkan UKM Go Digital membutuhkan koordinasi lintas kementerian/lembaga dan tidak bisa dikerjakan Kementerian Kominfo.

“Tantangan lain yang juga dihadapi adalah masih banyaknya UKM yang berjualan di marketplace tetapi hanya menjual produk impor sehingga perlu adanya upaya untuk membuat masyarakat berminat membeli produk-produk lokal. Ini adalah tantangan besar untuk menciptakan platform yang membuat masyarakat membeli barang dari UKM lokal,” tegasnya.

Tantangan Kembangkan Startup Digital

Mengenai pengembangan startup di Indonesia, Kementerian Kominfo dalam 3 tahun terakhir sudah meluncurkan program Gerakan Nasional 1000 Startup. Meskipun demikian, Plt. Direktur Nyoman menyadari tidak mudah untuk menciptakan bisnis startup yang sukses. “Ketika berbicara tentang startup, mungkin dari 100 hanya 1 yang sukses,” jelasnya.

Menurut Nyoman, Kementerian Kominfo telah melaksanakan berbagai program untuk membantu para startup agar mampu terus berkembang. “Kami memiliki program yang terdiri atas tahapan workshop, ignition, hackathon, dan bootcamp untuk memfasilitasi startup,” katanya.

Plt. Direktur Ekonomi Digital mengapresiasi upaya beberapa pemerintah daerah dalam membantu mengembangkan startup di daerahnya diantaranya dengan membuat coworking space gratis yang bisa dimanfaatkan bersama.

Selain mengunjungi Kementerian Kominfo, rombongan ini juga mengunjungi Kementerian Koperasi dan UKM serta IDX Incubator. Delegasi Laos didampingi Kasubag Evaluasi dan Laporan, Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran, Kementerian Koperasi dan UKM, Ima Rahmania.

Tujuan study visit dari pemerintah Laos ini untuk mempelajari program pengembangan UKM di Indonesia sebagai bahan untuk menyusun National SME Service Center di negara. “Program ini merupakan bagian dari ASEAN SME Service Center yang dibangun bekerja sama dengan konsultan asal Jerman Deutsche Gesellschaft fur International Zusanmmenarbeit (GIZ),” tutur Mr. Sa Siriphong.

Kasubag Evaluasi dan Laporan, Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran, Kementerian Koperasi dan UKM Ima Rahmania (kanan) sedang menjelaskan tujuan Study Visit Delegasi UKM Lao PDR ke Kominfo bersama dengan Plt. Direktur Ekonomi Digital, Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika, I Nyoman Adhiarna (tengah) dan Deputy Director General, Department of SME Promotion (DOSMEP), Ministry of Industry and Commerce Lao PDR Mr. Sa Siriphong (kiri) pada Kamis (14/11/2019). (AYH)