Dirjen IKP Bicara Tantangan Transformasi hingga Penanganan Pandemi Covid-19

Jakarta, Kominfo – Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Usman Kansong menyatakan, transformasi sejarah perjalanan Kementerian Kominfo hingga penanganan pandemi Covid-19 dalam tugas dan fungsi komunikasi publik menjadi tantangan tersendiri.

“Saya kira tantangan pertama tentu saja perubahan atau transformasi dari Kementerian Penerangan ke Kementerian Kominfo. yang tadinya proses komunikasi publik itu tersentralisasi di Kementerian Penerangan, tetapi sekarang terdistribusi,” Ujarnya di Ruang Media Center Kementerian Kominfo, Jakarta, (10/08/2021).

Menurut Dirjen Usman, tantangan Ditjen IKP adalah mengorkestrasi dan menggerakkan harmoni komunikasi publik pemerintah agar dapat diterima dengan baik oleh masyarakat.

“Tantangan kedua tentu saja karena ini era digital, maka kita sering mendapatkan apa yang kita sebut hoaks, disinformasi, dan malinformasi yang tentu saja ini harus kita perhatikan melalui berbagai program dan berbagai langkah,” jelasnya.

Dirjen IKP Kominfo menjelaskan bahwa salah satu ihwal penting dalam orkestrasi komunikasi publik adalah dengan mencegah beredarnya hoaks maupun kabar bohong dengan melakukan literasi digital.

“Literasi digital sudah diluncurkan oleh Presiden dan kemudian teman-teman berkontribusi melakukan fact check,” tandasya.

Dirjen IKP Usman Kansong menegaskan komitmen menjaga ruang digital dari berbagai konten negatif salah satunya menuntut tanggung jawab dan kontribusi dari platform digital di Indonesia seperti Facebook, Google, Twitter dan Instagram. “Karena memang hoaks itu adanya di platform-platform itu,” paparnya.

Berbekal pengalaman panjang di dunia jurnalistik, Dirjen IKP berharap dapat bekerja sama dan saling kontribusi antar pihak untuk menangani ancaman hoaks, disinformasi maupun malinformasi di ruang digital.

Tantangan lain yang akan menjadi tugas Dirjen Usman Kansong adalah penanganan pandemi yang menurutnya sangat sentral saat ini.

“Tadi pak menteri mengatakan kita harus mulai melakukan kampanye secara masif, terutama untuk 1M memakai masker, kemudian 2M lainnya dan juga bagaimana kita mengkomunikasikan 3T (testing, tresing dan treatment),” ujarnya.

Dirjen IKP Kominfo menegaskan kampanye memakai masker menjadi perhatian serius saat ini. Sebab, dari target 95% masyarakat Indonesia yang menggunakan masker saat ini masih di kisaran 85%.

“Kita harus mencapai target di September 95 persen. Itu target yang terukur, kuantitatif. Jadi itu yang mesti kita kejar dahulu baru kemudian yang lainnya paralel kita lakukan,” jelasnya.

Dalam penanganan dan pengendalian pandemi Covid-19, Dirjen Usman Kansong menilai peran komunikasi publik untuk menyukseskan target vaksinasi juga menjadi tantangan yang tak terpisahkan.

“Kita tentu mengajak masyarakat untuk mau divaksin supaya kita bisa segera mengendalikan pandemi ini,” tandasnya.

Menurut Dirjen Usman Kansong, pihaknya akan menindaklanjuti tantangan-tantangan tersebut dengan menjalin komunikasi baik dengan stakeholder, termasuk dengan industri media.

“Kita sudah merencanakan berbagai pertemuan-pertemuan. Jadi pada saatnya kita sampaikan, karena ini masih kita susun rencananya,” imbuhnya.

Dalam pelantikan Jabatan Pimpinan Tinggi Madya, Dirjen IKP Usman Kansong melakukan penandatanganan pakta integritas dengan berita acara pengambilan sumpah jabatan dihadapan Menkominfo Johnny G. Plate, dan disaksikan Sekretaris Jenderal Mira Tayyiba dan Inspektur Jenderal Doddy Setiadi.