Jambi – Kota Jambi kembali mendapat kado istimewa dihari jadi ke-74 Pemerintahan dan 619 tahun Tanah Pilih Pusako Batuah Kota Jambi. Setelah baru saja mendapat bantuan untuk percepatan penanganan Covid-19 dari Pemerintah Singapura, kali ini torehan prestasi kembali tertuju bagi Tanah Pilih Pusako Batuah Kota Jambi.

Pemerintah Kota Jambi kembali mendapat penghargaan bergengsi dibidang Smart City (Kota Pintar). Kota Jambi dibawah duet kepemimpinan H. Syarif Fasha dan dr. H. Maulana, dianugerahkan penghargaan Top Digital Innovation Award 2020, untuk kategori “Top Strategy and Leadership in Government 2020”, oleh kelompok media terkemuka dibidang IT, Majalah ITECH dan portal berita itechmagz.id.

Mengangkat tema “Digital Innovation for Excellent Performance”, penyerahan penghargaan bergengsi dibidang IT tersebut dilaksanakan berbeda dengan tahun sebelumnya, yaitu diserahkan secara virtual Tele-Awarding Video Conference oleh Menristek/BRIN, Prof. Bambang Permadi Soemantri Brojonegoro melalui siaran televisi, bertempat di TVRI Studio 4 Senayan Jakarta, pada 29 April 2020 lalu.

Yang membanggakan adalah Kota Jambi satu dari hanya 3 pemerintah daerah yang mendapat penghargaan ini. Selain itu terdapat 1 Kementerian, 2 Lembaga, dan 33 perusahaan BUMN, BUMD, dan Swasta yang mendapatkan penghargaan diajang Penganugerahan bergengsi Top Digital Inovation Award 2020 ini.

Kota Jambi bukan pertama kalinya meraih penghargaan ini. Ini kali keempatnya (tahun keempat-red), Kota Jambi meraih penghargaan tersebut, dengan kategori yang berbeda. Di tahun 2019, Kota Jambi mencatatkan tinta emas, penghargaan dalam kategori “Top Inspiring e-Government Management System 2019”.

Sebelumnya pada tahun 2017, Kota Jambi juga berhasil meraih penghargaan “Top IT Implementation on Smart City Develompment 2017” dan ditahun berikutnya, Wali Kota Jambi H. Syarif Fasha, meraih penghargaan “Top Leader on IT Leadership 2018” dan “Top IT Improvement 2018”.

Setelah melalui seleksi dan penilaian ketat dari pakar, ahli dan praktisi yang berkompeten di bidang IT, Kota Jambi dinilai telah mengimplementasikan anjuran Presiden Jokowi untuk menerapkan transformasi digital di era industri 4.0 pada core business dan pelayanannya masing-masing,

Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Bambang PS Brodjonegoro ketika memberi sambutan melalui Video Conference pada acara “TOP Digital Innovation Award 2020” tersebut, memaparkan peran digital dalam menstabilkan ekonomi di era Covid-19 yang saat ini melanda 170 negara di dunia, yang tentunya mengalami penurunan perekonomian secara tajam.

“Mampukah sektor digital mengurangi dampak terburuk dari ekonomi, misalkan menjadi substitusi dari kegiatan ekonomi yang saat ini dibatasi. Kita tahu bahwa sektor retail, sektor jasa terdampak sebagai akibat COVID,” ungkapnya.

Menurut Bambang, yang secara kelembagaan mendapatkan penganugerahan di bidang Top Government Innovation Excellent in Science, Technology, Research and Innovation Institution 2020, saat ini adalah era “less contact economy”, di mana kegiatan-kegiatan perekonomian tak lagi ditentukan dengan kontak langsung, tapi kontak itu dikurangi dan digantikan dengan peranan digital telekomunikasi. Ini akan terjadi walaupun era Covid-19 nanti sudah berlalu.

Acara penganugerahan Top Digital Innovation Award 2020 ini didasarkan pada penilaian apakah perusahaan/lembaga pemerintah, memiliki komitmen tinggi dalam implementasi dan pemanfaatan IT. Seperti memiliki sistem, tata kelola dan infrastruktur IT yang baik, serta berhasil dalam hal implementasi dan pemanfaatan IT untuk meningkatkan kinerja, daya saing, dan layanan bisnisnya. Selain itu juga apakah memiliki komitmen ber-inovasi di dalam perusahaan/lembaga tersebut agar lebih maju lagi.

Para penerima penghargaan itu merupakan hasil riset & survey dari Dewan Juri yang merupakan Para Pakar di bidangnya terhadap 300 perseroan dan lembaga yang kemudian diperdalam lagi pemaparan materinya pada sesi penjurian yang dilakukan selama 2 bulan.

Wali Kota Jambi H. Syarif Fasha yang didampingi Wawako Maulana dan Kadiskominfo Nirwan, saat menerima penghargaan tersebut di Griya Mayang (18/5), menyampaikan bahwa implementasi smart city di Kota Jambi adalah berdasarkan kebutuhan, bukan berdasarkan keinginan semata.

“Kami dalam menerapkan smart city, selalu mempertimbangkan atas dasar kebutuhan, untuk mengatasi berbagai permasalahan yang ada di kota kami. Berbagai permasalahan kami solusikan dengan inovasi, untuk kemudian kami aplikasikan dalam teknologi. Mungkin ini berbeda dengan konsep daerah lain yang berpikir sebaliknya,” jelas Fasha.

Lebih lanjut, Fasha menjelaskan betapa pentingnya memprioritaskan inovasi sebagai langkah tepat dan efektif dalam mengatasi berbagai permasalahan yang ada di Kota Jambi selama ini.

“Inovasi adalah suatu keharusan yang harus dimiliki oleh suatu daerah untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang ada di daerah dan untuk melaksanakan pelayanan kepada masyarakat. Fase inovasi sudah berjalan saat ini, dan kami sudah masuk ke fase teknologi. Inovasi yang didorong oleh teknologi, akan menjadi suatu kekuatan yang luar biasa dalam menghasilkan pelayanan yang prima bagi masyarakat. Saat ini, seluruh pemerintah daerah berlomba membuat inovasi, dan bagaimana menciptakan kotanya menjadi smart city yang handal. Mudah-mudahan kami akan tetap terus berkarya dan kami akan terus melaksanakan berbagai kegiatan inovasi berbasis teknologi. Dari Kota Jambi, untuk Indonesia,” pungkasnya.

Sebagaimana diketahui bahwa Kota Jambi adalah satu diantara 25 Kota/Kabupaten di Indonesia yang dipilih oleh Kemenkominfo RI, menjadi percontohan (pilot project) implementasi smart city di Indonesia. Berbagai kegiatan pemerintah dan pelayanan publik, telah mengimplementasikan berbagai aplikasi berbasis teknologi informasi.

Pemkot Jambi saat ini telah meluncurkan berbagai aplikasi guna menunjang kinerja Pemerintah Kota Jambi dan untuk memberikan pelayanan publik. Tidak hanya itu, Kota Jambi juga menjadi daerah di Sumatera yang pertama memiliki ruang City Operation Centre (COC) secara terpadu, dimana fungsi kendali dan pemantauan kota, terintegrasi dengan fungsi kontrol lainnya, seperti sistem pemantauan lalu lintas (ATCS), pemantauan layanan pengaduan masyarakat (Aplikasi SIKESAL), serta berbagai fungsi pelayanan masyarakat lainnya. Kota Jambi pula menjadi kota kedua di Indonesia, selain Jakarta, yang pertama kali menerapkan Electronic Traffic Law Enforcement
E TLE (tilang elektronik).

Sumber: Bagian Humas Setda Kota Jambi