JAKARTA – Seakan tiada hari tanpa prestasi. Mungkin kalimat ini pantas disandangkan kepada sosok inspiratif Wali Kota Jambi DR. H. Syarif Fasha, ME.

Hal itu disebabkan karena Wali Kota Jambi dua periode itu kembali terpilih sebagai nominasi kepala daerah inspiratif dalam ajang Indonesia’s Attractiveness Index (IAI).

Adalah Tempo Inti Media Group, penerbit Majalah Tempo, Koran Tempo, Tempo English, Majalah Travelounge dan Portal News Tempo.co bersama konsultan terkemuka Frontier Consulting, kembali menetapkan Wali Kota Jambi Syarif Fasha sebagai nominasi peraih penghargaan Indonesia’s Attractiveness Index (IAI) 2019 dengan kategori Pelayanan Publik, disamping beberapa tokoh inspiratif lainnya.

Pengakuan akan keberhasilan Syarif Fasha tersebut, selain menambah daftar panjang apresiasi untuk Pemerintah Kota Jambi, sekaligus mencatatkan dirinya sebagai peraih IAI tiga kali berturut-turut. Pada tahun lalu (2018), Fasha juga berhasil meraih anugerah bergengsi dari data Indonesia attractive index itu untuk kategori Peluang Investasi, sementara sebelumnya, pada tahun 2017 Fasha juga berhasil meraih anugerah bergengsi itu dengan kategori Kota Terbaik dan Potensial.

Sebagai kepala daerah, tim pakar menilai, Wali Kota Syarif Fasha telah mampu melakukan perubahan besar dan membawa Kota Jambi sebagai satu dari daerah yang telah menerapkan system pelayanan publik yang prima, efektif, dan efisien. Sebagai nominator IAI itu, Wali Kota Syarif Fasha pun harus mempresentasikannya dihadapan dewan juri.

Bertempat di Ruang dan Tempo Co-Working Space Gedung Tempo Jakarta, Senin (24/6), nominator Wali Kota Syarif Fasha memaparkan best practicenya dihadapan tim juri yang terdiri dari Bambang Harimurty (Tempo), Handi Irawan (Frontier), dan Faisal Basri (Ekonom Universitas Indonesia). Fasha memaparkan presentasinya yang berjudul Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik, Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakat Perkotaan.

Dalam paparannya, Fasha menjelaskan berbagai kebijakan strategis dalam meramu standar pelayanan publik yang mengedepankan pelayanan prima.

“Saat ini kami bergeser dalam pelayanan yang konvensional, menuju pelayanan yang mengandalkan smart city, berbasis IT dalam setiap jenis pelayanan, kepastian dan kenyamanan dalam investasi, penguatan kualitas infrastruktur dan utilitas perkotaan serta lingkungan, yang sejalan dengan peningkatan kualitas hidup masyarakat,” jelas Fasha, mengawali paparannya.

Fasha menambahkan, meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan dan penggunaan APBD adalah kunci utama dalam tata kelola pemerintahan yang baik.

“Dengan demikian kami bisa menghemat pengeluaran pemerintah dan menjamin akuntabilitasnya. Selanjutnya kami mulai mengimplementasikan smart city dalam tata kelola pemerintahan, karena kami adalah satu dari 25 daerah percontohan di Indonesia dalam smart city. Tahap selanjutnya adalah kami ciptakan berbagai inovasi dalam peningkatan pelayanan. Dengan demikian, konsep pelayanan yang kami berikan adalah pelayanan prima yang berkualitas dan dapat diandalkan,” beber Wali Kota dua periode itu.

Fasha juga banyak menjelaskan berbagai program inovasi pembangunan di Kota Jambi yang telah dilahirkannya, baik dibidang teknologi informasi, pelayanan kesehatan, pendidikan, pelayanan publik, lingkungan, utilitas publik, infrastruktur dan pemberdayaan masyarakat. Beberapa inovasi tersebut bahkan telah diakui dan meraih penghargaan internasional, bahkan dengan inovasi itu Kota Jambi menjadi role model di Indonesia.

Dalam sesi dialogis, tim pakar tampak antusias mengupas lebih jauh berbagai paparan yang disampaikan Wali Kota Jambi itu dengan berbagai pertanyaan. Bahkan mereka mengaku penasaran dan ingin berkunjung langsung ke Kota Jambi untuk melihat langsung dan melakukan kajian lapangan (fact finding).

Komitmen Wali Kota Syarif Fasha yang membuka peluang seluas-luasnya bagi tumbuhnya investasi di daerah dengan memberikan kemudahan serta kenyamanan bagi investor, seperti dengan menyederhanakan regulasi, memangkas birokrasi, mempermudah akses melalui perizinan online menjadi point penting dalam penilaian IAI tersebut.

Sebagaimana diketahui, keberhasilan Wali Kota Jambi Syarif Fasha dalam pembangunan di Kota Jambi telah meraih berbagai apresiasi dan penghargaan. Untuk ajang IAI sendiri, Wali Kota Fasha telah meraih penghargaan tersebut selama 2 tahun belakangan secara berturut-turut. Anugerah tersebut juga menambah daftar panjang penghargaan yang telah diterimanya sejak memimpin Kota Jambi, yaitu 119 penghargaan, baik ditingkat provinsi, nasional hingga internasional.

Indonesia’s Attractiveness Index sendiri adalah suatu penghargaan bergengsi yang diberikan kepada kepala daerah yang memiliki prestasi dan daya tarik di sektor Investasi, Infrastruktur, Layanan Publik dan Pariwisata. Metodologi yang digunakan dalam penilaian adalah dengan lebih dahulu menentukan nominasi Provinsi/Kabupaten/Kota yang di survey berdasarkan metode MP3EI, dan selanjutnya dilakukan pengumpulan serta pengujian data sekunder, yang kemudian dilanjutkan dengan menentukan Top 2 “Terbaik” dan Top 2 “Potensial” di setiap dimensi kategori untuk Provinsi/Kabupaten/Kota se-Indonesia.

SUMBER: BAG. HUMAS SETDA KOTA JAMBI