Jakarta, Kominfo — Museum Penerangan (Muspen) kini sedang berbenah diri melakukan revitalisasi. Mulai dari penataan koleksi dan desain ruangan yang modern, hingga peningkatan sarana dan prasarana yang terbaik dilakukan agar masyarakat merasa nyaman saat mengunjungi Muspen. Tak hanya itu, teknologi augmented reality (AR) dan virtual reality (VR) pun akan diaplikasikan sehingga pengunjung dapat menikmati berbagai koleksi sejarah penerangan dan komunikasi di Indonesia dengan cara yang kekinian.

“Kita semua bersinergi untuk sejarah bangsa ini, supaya kita bisa menangkap spirit para pendiri bangsa, membangun peradaban. Saya harapkan juga pengelola museum bisa memahami needs dan wants adik-adik kita milenial ini. Mengenal sejarah tidak semata-mata hanya untuk hafalan. Harus bisa memaknai tempat bersejarahnya,” ujar Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Kominfo, Widodo Muktiyo, dalam acara “Netizen Goes To Muspen: Beda Generasi Beda Komunikasi” di Kawasan Muspen, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Selasa (01/10/2019).

Dalam diskusi dengan sekitar 200 influencer, blogger, dan vlogger tersebut, Dirjen IKP turut mendorong masyarakat agar semakin cinta museum. “Banyak museum di negara maju yang menjadi tontonan dan tuntunan yang sangat menyenangkan bagi kita semua. Bahkan jangan hanya Anda, ajaklah Bapak Ibu, adik-adik Anda untuk mencintai museum. Ini saya pikir penting ya. Beda generasi, beda komunikasi, tapi satu hati,” jelas Dirjen Widodo.

Berdiri sejak 1993, Museum Penerangan memiliki sekitar 495 benda koleksi yang terbagi dalam 5 unsur: radio, televisi, film, pers & grafika, serta penerangan umum. Proses revitalisasi fisik Muspen telah dimulai sejak tahun 2018 lalu, dengan berfokus pada dua storyline, yaitu aspek alat/teknologi komunikasi yang menjelaskan sejarah perkembangan penggunaan alat komunikasi, serta aspek layanan informasi yang berisi sejarah institusi yang bertugas menginfomasikan berbagai hal kepada masyarakat. (dps)