Jakarta, Kominfo – Gerakan Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia (Gerkatin) bekerja sama dengan Pusat Bahasa Isyarat Indonesia (Pusbisindo) menggelar acara pawai untuk memperingati Hari Bahasa Isyarat Internasional (HBII) yang jatuh pada tanggal 23 September.

“Pawai diadakan di berbagai daerah di Indonesia salah satunya di Jakarta. Pelaksanaan pawai untuk Jakarta dilaksanakan di Area Car Free Day yang dimulai depan Gedung Sarinah yang berakhir di GBK Senayan. Pawai ini diikuti tidak hanya tuli dewasa, dengar dan juga orang tua dengan anak tuli,” ujar Ketua Panitia Acara Kesumo Yugo Prawiro saat pelepasan peserta pawai di Area Car Free Day, Sarinah, Jakarta, Minggu (29/09/2019).

Pengurus Pusbisindo Kesumo Yugo Prawiro mengatakan tema yang diangkat dalam acara ini adalah Hak Bahasa Isyarat untuk Semua. ”Dengan harapan bayi tuli hingga lansia tuli dapat menikmati kehidupan mereka dengan mengakses Bahasa Isyarat sehingga dengan semakin meluasnya penggunaan akses Bahasa Isyarat agar informasi dan komunikasi bagi masyarkat dapat terpenuhi sejak lahir,” ungkap Kusumo saat membacakan sambutan Ketua Pusbisindo Laura Lesmana.

Menurut Ketua Pusbisindo, dalam pemenuhan akses tersebut diperlukan kerjasama antara guru yang dapat mengajarkan Bahasa Isyarat, orang tua yang bisa berkomunikasi dengan anak Tuli menggunakan Bahasa Isyarat dalam keseharian.

“Dalam dunia pendidikan, anak Tuli dapat menikmati bahasa lisan dan Bahasa Isyarat dengan pengajaran guru bisa berbahasa isyarat,” ujar Ketua Pusbisindo.

Pusbisindo dan Gerkatin juga mengharapkan peranserta pemerintah melalui penyediaan anggaran dukungan pemenuhan hak atas informasi dan komunikasi bagi masyarakat Tuli dapat terpenuhi.

Kementerian Komunikasi dan Informatika telah memberikan dukungan fasilitasi Bahasa Isyarat dalam setiap siaran berita televisi, terutama di TVRI. Selain itu juga mengimbau stasiun televisi siaran nasional untuk menyediakan hal yang sama. (dps)