Bandung, Kominfo – Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menyatakan saat ini masyarakat bergerak menuju digitalisasi di segala bidang. Oleh karena itu, pemerintah menunjukkan komitmen bergerak cepat melalui perangkat strategi dan regulasi.

“Semuanya disebabkan dan menuju ke satu arah, yaitu terbentuknya masyarakat yang digerakkan oleh digitalisasi di segala bidang,” katanya dalam sambutan Upacara Hari Bhakti Postel Ke 72 Tahun 2017 yang dibacakan Dirjen Penyelanggaran Pos dan Informatika Ahmad M Ramli di Kantor Pos Bandung, Jawa Barat, Rabu (27/09/2017).
Keseriusan Pemerintah, lanjut Menteri Komifo, salah satunya dalam amanat Perpres Nomor 74 Tahun 2017. “PT Pos Indonesia (Persero) didorong untuk melakukan transformasi bisnis menjadi perusahaan yang modern dan berdaya saing tinggi,” katanya.
Dalam sambutannya, Menteri Rudiantara menyebut adanya upaya pemerintah untuk bergerak cepat dalam era digitalisasi.  “Salah satu yang dapat kita catat sebagai tonggak bersejarah tahun ini adalah ditandatanganinya Peraturan Presiden Nomor 74 Tahun 2017 tentang Peta Jalan Sistem Perdagangan Nasional Berbasis Elektronik (Roadmap e-Commerce) Tahun 2017-2019 pada tanggal 21 Juli 2017 oleh Presiden Joko Widodo.
Dengan petajalan itu, menurut Menteri Kominfo, Indonesia menetapkan acuan bagi “Visi 2020”. “Yaitu menjadi negara yang terkemuka dalam ekonomi digital di kawasan Asia Tenggara pada tahun 2020 nanti,” tandasnya.
Lebih lanjut, Menteri Kominfo menjelaskan peta jalan tersebut telah mengidentifikasi setidaknya tujuh isu strategis yang menentukan keberhasilan pembangunan ekonomi digital.
“Bagaimana mendanai usaha pemula, perpajakan, perlindungan konsumen, pendidikan dan sumber daya manusia, logistik, infrastruktur telekomunikasi dan keamanan siber. Dalam beberapa aspek tersebut kita telah mencanangkan beberapa program, sebagian malah sudah hampir diselesaikan,” paparnya.
Secara khusus, Menteri Rudiantara mengajak jajaran Kementerian Kominfo menjadi garda terdepan dalam perubahan yang terjadi.
“Kita patut bersyukur karena mendapat amanat jaman menjadi kementerian yang secara langsung bersinggungan dengan segala aspek digitalisasi. Namun kita juga harus siap dengan konsekuensinya, yaitu menjadi garda depan dalam memahami perubahan-perubahan dan pergeseran-pergeseran tersebut,” katanya.
Penekanan itu ditegaskan kembali agar setiap aparatur di lingkungan Kementerian Kominfo menjadi siap dan produktif.
“Tanpa kita sendiri siap dengan perubahan, tanpa siap untuk berubah mulai dari diri-sendiri, maka kita akan menjadi aparatur yang serba-tanggung dan tak akan menghasilkan apapun,” tandasnya.
Dalam akhir sambutannya yang dibacakan Dirjen Ramli, Menteri Kominfo memberikan apresiasi bagi panitia penyelenggara rangkaian kegiatan serta semua karyawan yang telah berpartisipasi dalam Hari Bhakti Postel ke-72 ini.
“Semoga peringatan ini memperbarui semangat kita untuk bekerja bersama mengabdi kepada bumi pertiwi melalui ladang karya kita yang sedang penuh dengan tantangan-tantangan baru menuju masyarakat digital,” pungkasnya.

Asal Muasal Hari Bhakti Postel
Peringatan Hari Bhakti Pos dan Telekomunikasi (Postel) merupakan penanda pengelolaan telekomunikasi oleh Indonesia. Pemilihan tanggal 27 September dikaitkan dengan pengambilalihan Jawatan Post, Telegraph dan Telephone (PTT) dari Pemerintahan Pendudukan Jepang oleh putra-putri Indonesia Angkatan Muda Pos Telegrap dan Telepon (AMPTT) pada tanggal 27 September 1945.
Kini, setiap tahun, tanggal 27 September diperingati sebagai Hari Bhakti Postel oleh semua pegawai pos dan telekomunikasi. Setiap tahun pula, puncak peringatan Hari Bhakti Postel ditandai dengan upacara yang diikuti oleh seluruh jajaran pos dan telekomunikasi dan berlangsung di Kantor Pusat PTT (saat ini Kantor Pusat Pos Indonesia Bandung).
Tahun ini, peringatan Hari Bhakti Postel kali ini mengusung tema “Kerja Bersama Mewujudkan Masyarakat Digital Indonesia”. Upacara peringatan diisi dengan lagu perjuangan dari Paduan Suara Telkom serta Angklung dari PT INTI juga Marching Band. (ddh)