Jakarta, Kominfo- Menanggapi masih banyaknya konten negatif di dunia maya, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengajak peserta yang hadir pada Siberkreasi Netizen Fair 2019 untuk bersama menanggulangi berbagai konten negatif di internet berupa hoaks, cyber bullying, online radicalism dan lainnya melalui literasi digital.

“Penyebaran konten negatif marak di dunia maya. Untuk itu diperlukan adanya gerakan literasi digital. Namun gerakan ini tidak cukup dilakukan oleh Pemerintah (Kementerian Kominfo. red), tetapi harus dilakukan oleh semua lapisan masyarakat, terutama anak muda. Saya mengucapkan terima kasih kepada semua, korporasi, kementerian dan lembaga, LSM bahkan artis semua bergerak bersama meningkatkan literasi untuk Indonesia lebih baik,” ungkap Rudiantara dalam Pembukaan Siberkreasi Netizen Fair 2019 di The Kasablanka Jakarta, Sabtu (5/10/2019).

Menteri Rudiantara menambahkan bahwa kita perlu lebih banyak menciptakan konten positif. “Melalui acara ini kita dorong netizen aktif berpartisipasi dalam menyebarkan konten positif. Misalnya dengan menjadi content creator yang profesional, fokus menjadi youtuber dengan menciptakan konten yang positif seperti Ria Ricis. Menjadi youtuber itu enak, paling tidak gajinya lebih besar dari gaji Menteri,” candanya.

Pemerintah sendiri dikatakan Menkominfo selalu berupaya memfasilitasi para anak muda untuk berkembang. “Anak-anak muda harus difasilitasi. Apa fasilitasinya? Satu, pemerintah membangun infrastruktur Palapa Ring di 514 kabupaten/kota . Kedua, kita punya Program 1000 startup digital, yang diharapkan bisa melahirkan unicorn baru di Indonesia. Saya berharap akan anak muda Indonesia mampu mengkuti jejak Nadiem, William dan Ferry dalam bisnis startup,” ujar Rudiantara.

Sebagai penutup Menteri Rudiantara berharap Gerakan Literasi Digital Siberkreasi dapat mendorong para netizen dapat menggunakan internet secara bijak dan bertanggung jawab. Serta mampu membuat masyarakat untuk memilah dan memilih konten yang baik dan terus Bersama pemerintah memerangi hoaks yang beredar di dunia maya dan media sosial.