Jakarta, Kominfo – Indonesia Internet Governance Forum (ID-IGF) merupakan sebuah forum untuk mempertemukan persepsi-persepsi multistakeholders komunitas TIK. Forum itu, menurut Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, Semuel Abrijani Pangerapan ditargetkan dapat membahas masalah internet di Indonesia secara komprehensif.

“Permasalahan kita terhadap penanganan internet adalah perbedaan persepsi antara pemangku kepentingan. Jadi belum pernah menceritakan masalah internet secara komprehensif. Setiap stakeholder itu memperjuangkan kepentingannya lewat persepsinya,” kata Dirjen Semuel saat Pembukaan ID-IGF 2019 di Gedung Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) II, Jakarta, Rabu (09/10/2019).

Melalui pertemuan itu, Dirjen Semuel meyakini, pengelolaan internet di Indonesia yang kompleks akan lebih mudah dilakukan dengan adanya pemahaman antarsektor yang berkaitan.

“Ini adalah forumnya agar kita mendengar untuk memahami persepsi sektor lain. Ini yang kita harapkan agar nantinya kita bisa mempertemukan persepsi-persepsi untuk menyelesaikan masalah yang kompleks ini” tambahnya.

Direktur Tata Kelola Aptika Ditjen Aptika Kementerian Kominfo Mariam F. Barata menjelaskan bahwa IGF adalah sebuah forum tata kelola internet yang berisikan multi stakeholder bidang TIK dari berbagai profesi dan negara yang tergabung dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa.

“Indonesia adalah salah satu anggota dari IGF dengan banyak multistakeholder dari berbagai kalangan seperti dari kalangan pendidikan, bisnis, komunitas, masyarakat sipil dan pemerintahan,” kata Mariam yang menjadi Koordinator Multistakeholder Advisory Group ID-IGF.

Tahun ini ID-IGF 2019 mengusung tema “Internet Punya Siapa?”. Dalam pertemuan itu dibahas berbagai topik sosial budaya, ekonomi, hukum dan regulasi, infrastruktur, serta Youth lD-lGF. Aspek sosial budaya membahas Indonesia Society 5.0 dan bagaimana meningkatkan SDM teknologi Digital. Aspek ekonomi membahas bagaimana Indonesia bersaing di era ekonomi digital dan mengenal lebih jauh tentang inklusi digital.

Selain itu ada juga pembahasan mengenai aspek hukum membahas data pribadi milik siapa dan kebijakan keamanan siber antara keamanan negara dan hak publik. Aspek infrastruktur membahas jaringan khusus tertutup nasional/ National Research and Education Network. Dari aspek Youth ID-IGF membahas apa yang akan dilakukan kaum milenial dalam memanfaatkan internet.

Direktur Mariam berharap dialog nasional tersebut dapat melengkapi masukan saaat pertemuan lnternet Governance Forum Global 2019 di Berlin, Jerman. “Dimana tema Dialog Nasional lD-lGF in-line dengan tema IGF Global One World, One Net, One Vision,” pungkasnya. (PS)