Jakarta – Kota Jambi seolah tidak ingin berhenti dalam mengaktualisasikan dirinya untuk terus meraih prestasi gemilang di level nasional. Untuk ketiga kalinya, secara beruntun, kiprah duet kepemimpinan Wali Kota Jambi Dr. H. Syarif Fasha, ME, bersama wakilnya Dr. dr. H. Maulana, MKM dalam mengimplementasikan kota pintar (smart city), kembali menoreh prestasi membanggakan.

Apresiasi penghargaan dan pengakuan, kembali diberikan oleh majalah nasional terkemuka di bidang IT dan telekomunikasi, IT Works, yang setiap tahunnya menginisiasi Event TOP IT & TELCO. Di tahun 2019, Kota Jambi kembali mencatatkan tinta emas, penghargaan dalam kategori “Top Inspiring e-Government Management System 2019”, yang diterima langsung oleh Wali Kota Jambi H. Syarif Fasha, di Auditorium Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Jakarta (27/3).

Sebelumnya pada tahun 2017, Kota Jambi berhasil meraih penghargaan “Top IT Implementation on Smart City Develompment 2017” dan ditahun berikutnya, Wali Kota Jambi H. Syarif Fasha, meraih penghargaan “Top Leader on IT Leadership 2018” dan “Top IT Improvement 2018”.

Event yang terselenggara bersama asosiasi TI TELCO dan Konsultan TI Independen di Indonesia tersebut, turut dihadiri pula oleh Pejabat Kementerian/Lembaga, BUMN/BUMD, Kepala Daerah, CEO serta IT Manager, yang juga turut menerima penghargaan bergengsi tersebut.

Penilaian penghargaan tersebut, sebelumnya telah dilakukan oleh tim independent yang terdiri dari para pakar IT, akademisi, dan praktisi, yang melaksanakan assessment atas implementasi smart city di Kota Jambi. Hasilnya, Kota Jambi dinilai sebagai daerah di Indonesia yang memberi nilai-nilai inspriasi atas dedikasi dan komitmen yang tinggi dalam membangun konsep smart city melalui berbagai inovasi.

Selain menerima penghargaan, Wali Kota Fasha pada kesempatan itu juga didaulat bersama Wali Kota Tangerang Selatan dan Samarinda, untuk berbagi kiat (best practice) mengimplementasikan smart city di daerah masing-masing.

“Kami dalam menerapkan smart city, selalu mempertimbangkan atas dasar kebutuhan, untuk mengatasi berbagai permasalahan yang ada di kota kami. Berbagai permasalahan kami solusikan dengan inovasi, untuk kemudian kami aplikasikan dalam teknologi. Mungkin ini berbeda dengan konsep daerah lain yang berpikir sebaliknya,” jelas Fasha dalam paparannya.

Lebih lanjut, Fasha menjelaskan betapa pentingnya memprioritaskan inovasi sebagai langkah tepat dan efektif dalam mengatasi berbagai permasalahan yang ada di Kota Jambi selama ini.

“Inovasi adalah suatu keharusan yang harus dimiliki oleh suatu daerah untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang ada di daerah dan untuk melaksanakan pelayanan kepada masyarakat. Fase inovasi sudah berjalan saat ini, dan kami sudah masuk ke fase teknologi. Inovasi yang didorong oleh teknologi, akan menjadi suatu kekuatan yang luar biasa dalam menghasilkan pelayanan yang prima bagi masyarakat. Saat ini, seluruh pemerintah daerah berlomba membuat inovasi, dan bagaimana menciptakan kotanya menjadi smart city yang handal. Mudah-mudahan kami akan tetap terus berkarya dan kami akan terus melaksanakan berbagai kegiatan inovasi berbasis teknologi. Dari Kota Jambi, untuk Indonesia,” pungkasnya.

Sebagaimana diketahui bahwa Kota Jambi adalah satu diantara 25 Kota/Kabupaten di Indonesia yang dipilih oleh Kemenkominfo RI, menjadi percontohan (pilot project) implementasi smart city di Indonesia. Berbagai kegiatan pemerintah dan pelayanan publik, telah mengimplementasikan berbagai aplikasi berbasis teknologi informasi.

Pemkot Jambi saat ini telah meluncurkan berbagai aplikasi guna menunjang kinerja Pemerintah Kota Jambi dan untuk memberikan pelayanan publik. Tidak hanya itu, Kota Jambi juga menjadi daerah di Sumatera yang pertama memiliki ruang City Operation Centre (COC) secara terpadu, dimana fungsi kendali dan pemantauan kota, terintegrasi dengan fungsi kontrol lainnya, seperti sistem pemantauan lalu lintas (ATCS), pemantauan layanan pengaduan masyarakat (Aplikasi SIKESAL), serta berbagai fungsi pelayanan masyarakat lainnya. Kota Jambi pula menjadi kota kedua di Indonesia, selain Jakarta, yang pertama kali menerapkan Electronic Traffic Law Enforcement E TLE (tilang elektronik).

SUMBER: BAG. HUMAS SETDA KOTA JAMBI.