Jambi- Bukan seorang Fasha jika tidak mampu menggelorakan semangat luar biasa yang dimiliki generasi muda, melalui forum resmi seminar dan talkshow. Kali ini, Wali Kota Jambi Dr. H. Syarif Fasha, ME membangkitkan optimisme generasi muda Jambi, melalui kegiatan yang bertajuk “Silaturahmi Pemuda Indonesia, Simposium dan Seminar Nasional Bangga Jadi Pemuda Indonesia”, yang diselenggarakana oleh Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Jambi, bertempat di Abadi Convention Center (ACC), Minggu pagi (24/3).

Kegiatan yang dihadiri ribuan generasi muda yang berasal dari berbagai organisasi kepemudaan dan kemahasiswaan dari dalam maupun luar Provinsi Jambi tersebut, tampak antusias diikuti oleh generasi biru masa depan penerus bangsa Indonesia tersebut.

Seminar yang dipandu oleh akademisi dan sekaligus oresenter kawakan Said Pariq tersebut, Wali Kota Fasha disandingkan dengan narasumber lain yang berasal dari KNPI Pusat, SKK Migas dan Kepolisian RI.

Dalam paparannya, Wali Kota Fasha menularkan semangat nasionalisme dan wawasan kebangsaan, yang dapat dijadikan sebagai best practice bagi generasi muda dalam memimpin Indonesia di masa yang akan datang.

“Kekuatan Indonesia tidak melulu bicara tentang TNI dan Polisi, tetapi ada yang paling utama adalah sistem pertahanan keamanan rakyat semesta. Generasi muda harus mengambil peran itu dalam pembangunan, yaitu sebagai kekuatan moral, kontrol sosial, dan agen perubahan. Pemuda juga selama ini memiliki andil besar dalam sejarah kebangkitan bangsa, oleh karenanya, maju mundurnya suatu bangsa, tergantung pemudanya. Tantangan pemuda masa depan adalah menjadi pemimpin yang berkarakter dan berintegritas tinggi. Mampu melihat, mendengar, merasakan dan berbuat. Oleh karena itu, kepemimpinan harus dipersiapkan sejak dini dan kalian harus mampu menjadi pemimpin sedari dini,” sebut Fasha.

Selain memotivasi mahasiswa untuk tidak pantang menyerah dan memiliki daya juang tinggi, Wali Kota Fasha juga banyak memaparkan berbagai kebijakan dirinya yang bersentuhan langsung dengan hajat hidup masyarakat, selama dirinya memimpin Kota Jambi.

“Kota Jambi tidak punya sumber daya alam, baik perkebunan, tambang, dan lainnya. Ladang minyak pun hanya sedikit sekali, jika dibanding kabupaten lainnya. Namun Kota Jambi tidak pernah kekurangan apapun karena kita memposisikan diri sebagai pusat perdagangan dan jasa, lalu lintas perdagangan dan arus transaksi utama di Provinsi Jambi. Kita harus memanfaatkan posisi strategis tersebut sebagai keunggulan komparatif dibanding daerah lain. Kami juga selalu melindungi potensi angkatan kerja kami dengan memberlakukan kebijakan bagi pelaku usaha besar, wajib memperkerjakan 85% angkatan kerja lokal. Itu merupakan kekuatan kebijakan yang kami pakai untuk kesejahteraan masyarakat,” bebrr dirinya.

Diakhir paparannya, Wali Kota Jambi dua periode ini juga mengajak generasi muda “Jaman Now” untuk menjadi generasi muda yang tangguh, tidak mudah terpecah belah, serta senantiasa menjaga momentum persatuan dan kesatuan bangsa.

“Pemuda harus jadi tameng, jangan sampai arus materialisme hedonisme, pornografi, seks bebas, narkoba, meredupkan rasa nasionalisme patriotisme dalam diri kalian. Kalian adalah generasi harapan bangsa, penerus perjuangan kami dimasa yang akan datang,” pungkas Fasha.

Suasana simposium dan seminar tersebut terasa makin seru saat Wali Kota Fasha menyelipkan sesi diskusi interaktif bersama peserta. Selain melatih keberanian dan kemampuan dalam berkomunikasi efektif, kiat tersebut menurut Fasha turut pula mengasah jiwa kepemimpinan diantara mahasiswa.

Seperti biasanya, Wali Kota Fasha juga menyisipkan sesi challenge kepada peserta, terkait materi yang disampaikan dirinya. Sebagai apresiasi, Wali Kota Fasha memberi hadiah kepada peserta seminar, buku biografi miliknya yang berjudul “Bocah Minyak Jelantah”.

SUMBER: BAG. HUMAS SETDA KOTA JAMBI.