Jakarta, Kominfo – Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika Rosarita Niken Widiastuti mengapresiasi karya-karya jurnalistik yang masuk dalam ajang Anugerah Jurnalistik Kominfo (AJK) 2019. Materi dalam karya itu dinilainya menjadi masukan yang berharga bagi Kementerian Kominfo.

“Semua masukan dari teman-teman dalam materi-materi lomba ini tentunya akan menjadi masukan bagi kami,” kata Sekjen Niken dalam sambutannya Acara Malam Anugerah Jurnalistik Kominfo 2019 di Lapangan Anantakupa, Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Kamis (29/8/2019).

Sekjen Kementerian Kominfo berharap masukan-masukan tersebut dapat meningkatkan kualitas pelayanan Kementerian Kominfo kepada masyarakat. Menurutnya Kementerian Kominfo yang berperan sebagai humas pemerintah memiliki kewajiban untuk mensosialisasikan program-program pemerintah.

“Namun demikian pemerintah tidak boleh mengklaim keberhasilan suatu program tetapi masyarakat lah yang memberikan masukan terhadap berbagai program pemerintah. Tidak lagi top down tetapi justru bottom up,” katanya.

Oleh karena itu, Kementerian Kominfo menurut Sekjen Niken mengapresiasi karya-karya yang masuk dalam AJK karena dianggap telah mampu menangkap berbagai Program Kementerian Kominfo yang sudah berjalan di tengah masyarakat. “Sungguh teman-teman sangat bagus sekali, sangat jeli dalam menangkap berbagai program kegiatan dari Kementerian Kominfo,” ujarnya.

Sekjen Kementerian Kominfo mengharapkan agar para jurnalis selalu menyampaikan informasi yang baik kepada masyarakat. “Mari kita sampaikan kabar baik, juga kita sampaikan informasi-informasi yang mencerahkan, informasi yang mengedukasi, informasi yang memberikan optimisme kepada masyarakat,” pesannya.

Sementara itu, Plt. Kepala Biro Hubungan Masyarakat, Kementerian Kominfo, Ferdinandus Setu mengapresiasi karya-karya yang masuk dari seluruh penjuru Indonesia. “Luar biasa banyak karya yang disampaikan pada kami dan beragam tidak hanya di wilayah Jakarta atau Debotabek tapi juga dari mana-mana,” katanya.

Ferdinandus menambahkan bahwa pada tahun ini jumlah hadiah yang dibagikan cukup besar yaitu total berjumlah Rp175 juta. Menurutnya, pada penyelenggaraan AJK tahun berikutnya, pihaknya akan mempertimbangkan untuk menambah kategori karya jurnalistik sehingga bisa lebih banyak jenis karya yang dapat diberi penghargaan.

“Kami akan mempertimbangkan untuk kemudian menambah kategori features, atau bahkan opini khusus para jurnalis untuk AJK di tahun-tahun berikutnya,” tambahnya.

Anugerah Jurnalistik Kominfo tahun ini merupakan kali kedua penyelenggaraan setelah pada tahun lalu dilaksanakan pada bulan November 2018. Tahun ini tema yang diangkat “Merdeka Sinyal, Merdeka Ekspresi” dengan memperlombakan karya jurnalistik dalam 5 kategori yaitu kategori liputan media cetak, liputan media online, foto jurnalistik, liputan televisi, dan liputan radio.

Dari 346 karya jurnalistik yang masuk, 47 karya masuk ke dalam nominasi untuk dinilai oleh dewan juri. Setelah melalui penjurian yang dilakukan oleh dewan juri yang terdiri dari para pakar dan praktisi di bidang jurnalistik, terpilih masing-masing 3 pemenang dalam setiap kategori.

Pemenang Anugerah Jurnalistik Kominfo yaitu “Tak Cukup Hanya Dihapus” dari Kompas untuk kategori liputan media cetak, “Mencari Sinyal di Tepi Perbatasan RI-Timor Leste” dari kompas.com untuk kategori liputan media online, “Target Pemerataan Sinyal Indonesia” dari ANTARA Foto untuk kategori foto jurnalistik, “Akses Internet yang Menjadikan Desa Campurejo Bergerak Maju di Era 4.0” dari ANTARA TV untuk kategori liputan televisi, dan “Dering Telpon di Atas Rumah Pohon” dari RRI Merauke untuk kategori liputan radio.