Pakar, Praktisi dan Akademisi Apresiasi Kinerja Syarif Fasha

JAMBI – Bekerjasama dengan 3 stasiun televisi lokal dan nasional, Pemerintah Kota Jambi menyelenggarakan dialog khusus bertajuk “Menakar Capaian Program Pembangunan Kota Jambi Bangkit”. Kegiatan sebagai bagian dari optimalisasi penyebarluasan informasi pembangunan Kota Jambi kepada masyarakat itu berlangsung di Griya Mayang Rumah Dinas Wali Kota Jambi, Minggu malam (11/2).

Dialog khusus guna menguji kinerja dipenghujung periode pertama Jambi Bangkit itu merupakan momentum tepat untuk merefleksikan berbagai capaian keberhasilan pembangunan Kota Jambi dibawah duet kepemimpinan Wali Kota DR. H. Syarif Fasha, ME bersama Wakil Wali Kota Drs. H. Abdullah Sani, M. Pd.I.

Dipandu presenter kawakan Said Fariq, dialog tersebut menghadirkan langsung narasumber tunggal Wali Kota Jambi DR. H. Syarif Fasha, ME. Tidak tanggung-tanggung, untuk menguji independensi dan keilmiahannya, dialog tersebut turut dihadiri oleh unsur Forkompimda, para akademisi, praktisi, mantan kepala daerah, pemerhati kebijakan publik, tokoh pemuda, tokoh adat dan lintas agama, tokoh pers dan praktisi media massa, hingga masyarakat umum.

Tampak hadir dalam dialog tersebut, mantan Bupati Bungo Tebo H. Abdul Muthalib, Akademisi Prof Syamsurizal Tan, Dr. Helmi dan Dr. Selamet, Ketua Ombudsman H. Taufiq Yasak, serta para tokoh lainnya. Sementara mantan Gubernur Jambi HBA dan tokoh Jambi Kota Seberang yang juga rektor Unbari H. Fahruddin Razi berhalangan hadir.

“Seyogyanya, mantan Gubernur Jambi HBA dan tokoh Jambi Kota Seberang yang juga rektor Unbari Bang H. Fahruddin Razi menyatakan akan hadir, namun karena ada satu dan lain hal beliau berhalangan namun beliau menyampaikan salamnya kepada audiens,” tutur presenter Said Pariq jelang membuka dialog.

Dalam sesi dialog yang sangat konstruktif itu, Fasha mengawalinya dengan menjelaskan keberhasilan pemerintahannya mewujudkan momentum 3 tahun Kota Jambi Bangkit yang telah mencapai target.

“Sesuai dengan visi dan misi Kota Jambi yang tertuang dalam RPJMD Kota Jambi dalam kurun waktu 5 tahun, target pembangunan telah dapat kami capai hanya dalam kurun waktu 3 tahun. Alhamdulillah kami telah meraih berbagai capaian, berkat kerja keras dan kekompakan seluruh jajaran Pemkot Jambi,” ujar Fasha.

Reformasi birokrasi pemerintahan yang didukung oleh visi misi pembangunan yang terarah dan terukur, merupakan langkah awal Fasha dalam membangun Kota Jambi. Ditambah pula, Fasha melengkapinya dengan modal hasil survei indeks kepuasan dan kebanggaan masyarakat.

“Birokrasi pemerintahan yang dilaksanakan dengan baik, akan berdampak signifikan terhadap kepuasan dan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Tantangan terbesar saya mengawali pemerintahan sebagai Wali Kota adalah mengembalikan kepercayaan dan kepuasan masyarakat terhadap pemerintah,” jelas Fasha.

“Alhamdulillah, berdasarkan hasil lembaga survey independen, pada tahun 2017, tingkat kepuasan dan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dan hasil pembangunan sebesar 86,70%, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan hasil survei yang sama pada tahun 2013, dengan indeks sebesar 27%. Selain itu, survei juga menunjukkan indeks rasa kebanggaan masyarakat menjadi warga Kota Jambi meningkat pada tahun 2017 sebesar 97%, lebih tinggi dari hasil survei serupa pada tahun 2013 yang hanya menghasilkan indeks rasa bangga sebesar 30%. Angka yang tidak jauh berbeda juga ditunjukkan pada hasil survei awal tahun 2018 ini. Hal itu tidak terlepas dari reformasi birokrasi yang telah kami lakukan selama ini,” ungkap Fasha.

Dalam dialog tersebut, Fasha juga mendapat kesempatan menjawab pertanyaan host Said Fariq tentang rumor Wali Kota menaikkan pajak. Fasha menjelaskan, bahwa sejak kepemimpinannya tidak sepeserpun dirinya menaikkan pajak.

“Yang kami lakukan adalah optimalisasi pendapatan daerah yang salah satunya adalah optimalisasi di sektor pajak. Kami tidak pernah menaikkan pajak, tapi otimalisasi, kalau menaikkan pajak kami harus merubah lebih dahulu Perdanya. Yang kami lakukan adalah bagaimana mengoptimalkan sumber-sumber pendapatan daerah. Seperti misalnya selama ini pihak-pihak tertentu tidak membayarkan pajaknya sesuai aturan. Untuk hal itu kami lakukan uji petik, dan penghitungan kembali agar pajak tersebut dibayar sesuai ketentuannya, karena jika tidak, kita bisa dianggap bersalah karena membiarkan hilangnya pendapatan daerah,” terangnya.

Mantan Bupati Bungo Tebo Abdul Muthalib, dalam kesempatannya, angkat bicara mengenai gaya kepemimpinan Wali Kota Fasha.

“Seorang pemimpin memang harus tegas dan berani mengambil resiko. Karena memimpin sebuah daerah, apalagi sebuah kota, akan dihadapkan berbagai masalah, tantangan yang kompleks. Disitulah haru tampil sosok pemimpin yang tegas dan berani,” ujar Mantan Bupati Bute tersebut.

Akademisi yang juga sekaligus pakar ekonomi dari Universitas Jambi, Prof. Syamsurizal Tan, turut memberi pandangannya mengenai kondisi makro ekonomi selama kepemimpinan Wali Kota Jambi.

“Secara makro ekonomi telah terjadi peningkatan berbagai indikator pertumbuhan ekonomi. PAD setiap tahun mengalami peningkatan signifikan. PAD adalah salah satu indikator terbesar penyumbang pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi Kota Jambi melebihi provinsi, bahkan nasional. Yang berbicara adalah data. Saya perkirakan tahun 2018 akan kembali mengalami kenaikan,” prediksinya.

Terkait dengan kondisi mikro ekonomi, Prof Tan pun memiliki pandangan mengenai kebijakan pajak.

“Kita bersyukur Wali Kota Jambi tidak menaikkan tarif pajak, walaupun secara aturan diperbolehkan, terlebih lagi kondisi pertumbuhan ekonomi makin membaik. Menaikkan pajak pun sebenarnya sah saja,” ujarnya menanggapi rumor masyarakat mengenai kenaikan pajak.

Sementara itu, terkait dengan pertanyaan presenter Said Fariq terhadap hasil survei Lembaga Idea Institute yang direlealese pada awal Februari lalu. Jafar Ahmad direktur Idea Institute menjelaskan bahwa trend positif Pemerintahan Kota Jambi Bangkit terus meningkat dalam setiap surveinya.

“Hasil survei kami terakhir di pertengahan bulan Januari lalu, Kota Jambi dibawah kepemimpinan Wali Kota Syarif Fasha meningkat disemua objek survei,” ungkap Jafar.

Ia menambahkan selama sekitar 4 tahun terakhir, warga Kota Jambi merasakan kemajuan dalam banyak bidang. Mulai dari kerapian dan kebersihan Kota Jambi sampai pada sarana prasana jalan yang sudah semakin mantap dan mulus sampai ke pelosok wilayah Kota. Hal ini menurutnya terungkap dalam hasil survei yang dilakukan lembaga survei Idea Institute pada Januari 2018.

“Berdasarkan hasil survei yang telah dilaksanakan, hampir seluruh terobosan program yang dijalankan Pemkot Jambi di bawah kepemimpinan Fasha, disukai oleh masyarakat. Tapi angka yang paling tinggi adalah soal penutupan Payo sigadung dan kebersihan kota,” ujar Peneliti ldea Institute tersebut.

Dialog yang disiarkan secara langsung oleh 3 stasiun televisi tersebut berlangsung konstruktif, menarik, karena mengupas secara tajam dan detail berbagai aspek capaian pembangunan Kota Jambi dalam berbagai perspektif, oleh sebagian peserta dialog yang hadir. Apresiasi, komentar dan pertanyaan pun turut pula dilontarkan oleh tokoh wanita dan pemuda Jambi yang hadir.

Berbagai kritik dan saran konstruktif pun disampaikan dalam nuansa dialogis yang santun dan menyenangkan. Berbagai elemen masyarakat yang hadir pun berharap, dialog sejenis dapat sering di laksanakan oleh jajaran Pemkot Jambi, sebagai bagian dari keterbukaan informasi dan sarana yang tepat dalam menyalurkan aspirasi kepada pemerintah.

SUMBER: BAG. HUMAS SETDA KOTA JAMBI